Pendidikan, Kunci Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0, yang menempatkan internet dan inovasi sebagai main tools berbisnis sudah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Kanselir Jerman, Angela Markel, dalam pertemuan tahunan WEF menyebutkan bahwa revolusi industri 4.0 adalah integrasi antara dunia online dengan produksi industri. Klaus Schwab, ekonom dan pendiri World Economy Forum (WEF) menyebutkan bahwa perekonomian sekarang sudah diambang era baru dan konsep-konsep ekonomi tradisional tidak dapat lagi diandalkan. Bahkan revolusi industri 4.0 menjadi tema besar pertemuan tahunan WEF Davos 2016, Mastering the Fourth Industrial Revolution.
Revolusi industri 4.0 sangat menggaungkan percepatan penggunaan teknologi produksi yang sedemikian maju. Terlebih lagi saat ini perekonomian global seakan sudah stagnan di posisi 2 persen. Perubahan teknologi dibutuhkan untuk mengakselerasi percepatan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan oleh Solow dan Swan, teknologi merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi di saat ekonomi sedang stagnan.
Pada saat ini, inovasi dan daya saing Indonesia memang sangat jauh dibawah negara-negara ASEAN lainnya. Dari data INSEAD, Indeks Inovasi Global Indonesia berada di peringkat 87 dari 127 negara, jauh di bawah Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Minimnya insentif untuk melakukan penelitian menjadi faktor utamanya. UIS Data Centre (2017) menyebutkan rasio pengeluaran untuk penelitian dibandingkan dengan PDB Indonesia pada tahun 2013 hanya 0,085 persen. Jauh di bawah Korea Selatan (4,1 persen), Jepang (3,5 persen) bahkan Malaysia (1,1 persen). Di sisi lain, pendaftaran paten sebagai imbal hasil dari inovasi masih sangat minim jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Dua hal inilah yang menyebabkan inovasi di Indonesia masih sangat tertinggal.
Dalam mengatasi rendahnya inovasi, pemerintah sebenarnya bisa menggunakan instrumen pendidikan yang mengedepankan praktik bekerja seperti pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lulusan SMK saat ini hendaknya dibekali dengan pengetahuan mengenai revolusi industri 4.0. Lulusan SMK diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi perubahan dunia industri. Lulusan SMK ini yang akan mengisi kebutuhan tenaga kerja di dunia industri yang baru. Dengan harapan dapat mengisi keburuhan tenaga kerja, namun yang terjadi adalah arah pengembangan SMK tidak terarah dengan tidak mengedepankan kebutuhan industri. Angka ini ditunjukkan oleh masih tingginya angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) dimana TPT SMK masih tertinggi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Padahal semakin banyak industri yang masuk untuk berinvestasi di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh masih lebih rendahnya kualitas pengajar jika dibandingkan dengan pendidikan SMA umum. Pengajar SMK yang sudah bertitelkan sarjana hanya 93 persen (SMA 97 persen). Ketidaksingkronan kebutuhan dan penawaran tenaga kerja menjadi sebab musabab tidak efektifnya SMK hingga saat ini.
Posisi kunci dalam menghadapi revolusi industri 4.0 terletak pada institusi pendidikannya. Bagaimana pendidikan SMK hingga universitas menyiapkan tenaga kerja yang siap bersaing dalam industri yang baru ini. Perubahan kurikulum pasti menjadi hal pokok. Tidak saja hanya itu, kebutuhan seperti alat laboratorium menjadi hal penting untuk bersaing dengan negara lainnya. Apabila, penawaran tenaga kerja sangat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan industri 4.0 maka niscaya bakal ada perkembangan inovasi ekonomi Indonesia. (pso)
Tulisan Lainnya
SMK Muhammadiyah Prambanan sebagai Sekolah Unggul Pimpinan Pusat Muhammadiyah
SMK Muhammadiyah Prambanan baru saja terpilih sebagai Sekolah Unggulan kategori Sekolah Unggulan Madya oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) serta Pimpinan Pusat Muhamm
Workshop Refleksi Penyelenggaraan Teaching Factory SMK Muhammadiyah Prambanan di Hotel Colombo
Pada tanggal 19 Desember 2024, bertempat di Hotel Colombo Kalasan, diselenggarakan sebuah workshop bertajuk "Refleksi Penyelenggaraan Teaching Factory SMK Muhammadiyah Prambanan" yang d
SMK Muhammadiyah Prambanan terpilih sebagai Rintisan Sekolah Model Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi "Jogja Smart School" oleh Balai Tekkomdik D.I.Yogyakarta
SMK Muhammadiyah Prambanan kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai Rintisan Sekolah Model Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam program Jogja
SMK Muhammadiyah Prambanan Raih Juara 3 Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Sleman
Sleman, 24 Oktober 2024 – SMK Muhammadiyah Prambanan kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 dalam ajang Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Sleman kategori SMA
SMK Muhammadiyah Prambanan Goes International: Teken Kerjasama dengan Cheng Yuan Highschool Taiwan
Prambanan 23 Oktober 2024– SMK Muhammadiyah Prambanan resmi melangkah ke kancah internasional dengan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Cheng Yuan Highschool, Taiwan. Kerj